Majas Perbandingan adalah Majasa atau gaya bahasa yang membandingkan dua hal berdasarkan persamaan sifatnya. Membandingkan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
Tidak Langsung/Asosiasi
Langsung/Metafora
Personifikasi
Alegori
Cara tidak langsung adalah dua hal itu dibandingkan dengan menggunakan kata keterangan perbandingan: umpama, seperti, ibarat, laksana, bak, bagai. Cara tidak langsung ini disebut majas perumpamaan atau asosiasi. Contoh:
Mukanya pucat bagai mayat.
Hatinya memang lembut seperti sutera.
Anak itu kebingungan seperti rusa masuk kampung.
Pendirian anak itu ibarat air di atas daun talas.
Cara langsung adalah dua hal itu dibandingkan dengan tidak menggunakan kata-kata perbandingan seperti tersebut di atas.Perbandingan langsung ini sering dikenal dengan istilah metafora. Contoh:
Jangan dekati buaya darat itu.
Si jago merah telah melalap sebuah gedung mewah.
Pemuda adalah tulang punggung negara.
Semangatnya membaja untuk mencapai cita-cita.
Cara membandingkan antara benda tak bernyawa dengan benda bernyawa. Cara ini sering dikenal dengan istilah personifikasi (pengorangan). Contoh:
Kereta malam menjerit-jerit.
Padi merunduk, menghormat petani.
Ombak menuju pantai.
Bulan bersembunyi di balik awan.
Alegori adalah Gaya bahasa yang berupa cerita singkat yang mengandung kiasan. Gaya bahasa ini sering disebut majas metafora yang mengalami perluasan. Contoh:
Setiap insan di dunia akan mengalami topan dan badai dalam kehidupan.
Saya ucapkan selamat mendayung bahtera hidup. Semoga kelak mencapai pulau kehidupan yang bahagia.
Bunga desa itu sedang berkembang banyak kumbang mengintainya akan tetapi, bunga itu selalu menjaga keasriannya.
Roda kehidupan manusia selalu berputar. Kadang berada di atas kadang di bawah. Oleh karena itulah, kita sebagai makhluk Allah harus pandai-pandai bersyukur.