Definisi
Software Open Source
Open source software adalah istilah yang
digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat
oleh orang lain dan membiarkan orang
lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Pengertian open
source antara lain :
1.
Kebebasan untuk menjalankan programnya
untuk tujuan apa saja.
2.
Kebebasan untuk mempelajari bagaimana
program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Akses pada
kode program merupakan suatu persyarat.
3.
Kebebasan untuk
menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat
lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama.
4.
Kebebasan untuk meningkatkan kinerja
program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati
keuntungannya. Akses pada kode program merupakan suatu persyarat juga.
Beberapa
contoh Open Source :
·
Apache, web server
·
Programming language: perl, PHP
·
Operating system: Linux, FreeBSD,
OpenBSD.
Keuntungan
Open Source
1.
Banyak tenaga yang terlibat
Kegiatan
Open Source biasanya melibatkan banyak orang. Memobilitas banyak orang dengan
biaya rendah (bahkan gratis) merupakan salah satu kelebihan open source. Kasus
Linux, programmer yang terlibat dalam pengembangan Linux mencapai ribuan orang.
Bayangkan jika mereka harus digaji sebagaimana layaknya programmer yang bekerja
di perusahaan yang khusus mengembangkan software untuk dijual. Kumpulan skill
ini memiliki nilai yang berlipat-lipat tidak sekedar penambahan saja.
Untuk menentukan kesalahan (bugs) dalam software diperlukan usaha yang luar biasa, menentukan sumber kesalahan ini merupakan salah satu hal yang tersulit dan mahal. Dengan opensource Kegiatan debugging dapat dilakukan secara paralel. meskipun koding masih merupakan aktivitas yang sendiri-sendiri (solitary), akan tetapi nilai tambah yang lebih besar datang dari pemikiran banyak programmer atau komunitas.
Untuk menentukan kesalahan (bugs) dalam software diperlukan usaha yang luar biasa, menentukan sumber kesalahan ini merupakan salah satu hal yang tersulit dan mahal. Dengan opensource Kegiatan debugging dapat dilakukan secara paralel. meskipun koding masih merupakan aktivitas yang sendiri-sendiri (solitary), akan tetapi nilai tambah yang lebih besar datang dari pemikiran banyak programmer atau komunitas.
2.
Peningkatan Kualitas
Adanya
peer review meningkatkan kualitas, reliabilitas, menurunkan biaya dan
meningkatkan pilihan (choice). adanya banyak pilihan dari beberapa programmer
membuat pilihan jatuh kepada implementasi yang lebih baik. Contoh nyata dari
hal ini adalah web server Apache yang mendominasi pasar server web.
3.
Menjamin Masa Depan Software
Konsep
open source menjamin masa depan (future) dari software. Dalam konsep
closed-source, software sangat bergantung kepada programmer atau perusahaan.
Bagaimana jika programmer tersebut bekerja atau pindah ke perusahaan lain? hal
ini tentunya akan merepotkan perusahaan pembuat software tersebut. Di sisi
pembeli juga ada masalah, bagaimana jika perusahaan tersebut gulung tikar?
Nilai closed-source software akan cenderung menjadi nol jika perusahaan
tersebut bangkrut. Dengan kata lain, “the price a consumer will pay” dibatasi
oleh “expected future value of vendor service”. Open source tidak memiliki
masalah tersebut.
Kerugian Open Source
1.
Support Berbayar dan Langka
Satu
keyakinan bahwa software open source tidak akan ada masalah adalah keliru, hal
ini merupakan sebuah bencana jika program opensource sudah digunakan untuk
semua infrastruktur yang besar, dan ketika software menemui hole atau bug yang
tidak ada yang paham. Maka langkah yang mungkin ditempuh adalah : searching
problem solving di forum-forum, tanya sana sini. Jika tidak ketemu juga, kita bisa-bisa
harus menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk mendatangkan jasa konsultan
dari pakar opensource tersebut.
Karena sebenarnya opensource adalah sebuah model bisnis yang berbeda dari software berbayar di awal dan dibatasi sebuah aturan lisensi. Mungkin untuk skala kecil, tidak akan merasakan impack yang diakibatkan. Namun jika sudah melibatkan sistem yang sudah ada, data-data penting, kadang-kadang manajemen biasanya tidak akan ambil pusing, mending mencari yang berbayar sedikit mahal diawal, tetapi ada jaminan support dan problem solving yang akuntabel dari vendor. Daripada mengorbankan data-data dan infrastruktur yang sudah terinstall hanya karena berorientasi penghematan dana di awal.
2.
Versi Betha, Stabil dan unstabil.
Open source
sangat erat kaitannya dengan versi dan kestabilan kualitas softwarenya. Hal ini
merupakan celah besar yang ditinggalkan baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Kepastian stabil dan tidak stabil kadang menjadi keraguan pilihan para petinggi
IT untuk memilih software opensource. Bayangkan saja, versi software opensource
yang terinstall di server statusnya masih unstable, bisa dibayangkan bila
terjadi apa-apa dan patch-nya harus menunggu orang yang sukarela untuk
memperbaiki masalah yang terjadi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar